Rabu, 20 Februari 2013

Tentang "Autumn in Paris"

Ini adalah...........novel tersediiiiih yang pernah aku baca, I'm swear. Kamu rasa juga? Sebenernya aku belum siap. Baca judulnya aja udah sedih duluan gitu..sebut aja "Auntumn in Paris". Sseseeek dengernya..sediiih,prihatiin,simpatiii,kecewa,emosiii,dan apalah intinya mendeskripsikan sa
tu paket kesedihan yang istimewa. Setiap karakter yang ada didalam cerita itu bener-bener profesional, nggk tanggung-tanggung kalo ngasih sifat. Masing-masing punya it's like identity of the person he/she's. Novel ini bener-bener menuangkan berbagai jenis kesedihan didalam nya. I can't describe it. It's much too hurt.

Baca aja dulu..secarik cerita dari itu.
"Apakah ada yang tau bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu."
"Aku memang baru mengenalnya,tapi rasanya aku sudah mengenalnya seumur hidup. Dan tiba-tiba saja aku sadar dia telah menjadi bagian yang sangat penting dalam hidupku."
"Aku pertama kali bertemu dengannya di bandara Charles de Gaulle. Lalu tanpa sengaja aku bertemu dengannya lagi di sebuah kelab ketika dia agak mabuk dan salah menyebut nama bar tender. Aku akhirnya tahu namanya pada pertemuan kami yang ketiga. Salah seorang temanku memperkenalkannya kepadaku. Selama ini aku tidak pernah percaya pada yang namanya kebetulan, tetapi ini seperti takdir. Karena akhirnya aku mendapat kesempatan mengenalnya.
"Saat itu juga aku memutuskan akan mencoba keberuntunganku. Sudah ketiga kali aku bertemu dengannya tanpa sengaja--tentu saja dia tidak tahu,karena sejauh yang dia tahu, kami bertemu pertama kalinya saat temannya memperkenalkan kami--dan aku memutuskan jika setelah setelah pertemuan ini aku bisa bertemu dengannya secara kebetulan aku akan mengambil langkah pertama dan mengajaknya keluar.
"Bintang keberuntunganku ternyyata sedang bersinar terang saat itu. Aku bertemu dengannya lagi, tanpa sengaja. Kali ini dia yang datang menghampiri dan menyapaku. Harus kuakui, aku begitu terpana sampai-sampai mendadak bisu sesaat. Aku tahu aku harus menepati janjiku sendiri. Aku pun mengajaknya menemaniku ke museum.
"Benar, gadis misterius yang kutemui di bandara dan Gadis Musum Gugur adalah orang yang sama.
"Hidup ini sungguh aneh dan tak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataannya berteriak di telingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan. Kata-kataku mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi percayalah, aku rela melepaskan apa saja,melakukan apa saja, asal bisa bersamanya. Tetapi apakah manusia bisa mengubah kenyataan?
"Satu-satunya yang bisa kulakukan sekarang adalah keluar dari hidupnya, Aku tidak akan melupakan dirinya, tetapi aku harus melupakan perasaanku padanya walaupun itu berarti aku harus menghabiskan sisa hidupku mencoba melakukannya. Pasti butuh waktu yang lama sebelum aku bisa mentapnya tanpa merasakan apa yang kurasakan setiap kali aku melihatnya. Mungkinn suatu hari nanti--aku tidak tahu kapan--rasa sakit ini akan hilang dan saat itu kami baru akan bertemu kembali."

**

1 komentar:

  1. Hm, ini kok hampir sama kek story saya ketemu salsa yaa (dgn sedikit perubahan), ciyusan.. \:D/

    BalasHapus