Sabtu, 10 Oktober 2015

Titik

Titik selalu tetap sebuah titik yang mana satu titik bertemu adalah sebuah titik. Aku melukisnya, iya, sebuah titik, yang terbang melayang bebas dan menodai kanvas. Aku harap sebuah titik tetap selalu menjadi sebuah titik, bukan garis bukan juga ruang. Namun, itu adalah sebuah titik hanya sebuah titik. Aku bukan naif, aku hanya korban dari geometri yang membahas adanya hubungan-hubungan antara satu dengan yang lainya, antara titik, garis, dan ruang. Koneksi adalah naif, dia berganti, dia menyesuaikan keadaan, dia bermimkri di tempat mana yang dia jumpai. 
Titik.
Aku mengenalmu dari sebuah titik maka tetaplah menyerupai itu. Apa yang salah dengan pengukuran, hal mana lagi yang harus diukur, dipertimbangkan dan diselaraskan. Apakah karena sebuah pengukuran dalam geometri kemudian dapat merubah seseorang, ini terlalu rasional. Bahkan sebuah titik tidak memenuhi syarat untuk menjadi logika tetapi bukan berarti ini fiksi. Titik mempunyai cirinya sendiri, keabstrakkannya membuat nya menjadi nyata tetapi bukan berarti dapat dirasionalkan, bukan juga dapat disubjektifkan. 
Titik.
Titik adalah titik meskipun itu titik tetapi aku merasakan jelas bagaimana sudutnya berinterpretasi. Disana, sana, sana, sana, dan sana, ketika titik titik lain berkumpul aku melihat sebuah titik, adalah sama, aku hanya tidak dapat menjelaskan secara bahasa seindah-indahnya titik adalah sama, titik adalah titik. Titik adalah indah ketika geometri tidak mencampurinya, titik adalah abstrak seperti seharusnya yang menyebabkan indah, bukan kerasionalan yang muncul,terlihat dan menghilangkan.
Satu titik bukan lagi titik ketika dia beruntun, satu titik bukan lagi titik ketika dia banyak.

Titik.
tetaplah menjadi titik bukan sebuah sudut pandang.

Selasa, 21 Juli 2015

Indikasi

Langkah demi langkah kulalui hingga akselerasi puncak, saat itu aku tergesa-gesa untuk bertemunya ternyata dia di sana 100 meter dihadapanku. Kemudian anggota tubuhku mulai berimpresi aneh dari biasanya. Bentuk bibirku yang semula bersudut 180 derajat kini melengkung dengan kemiringan drastis. Sebuah afeksi nyata terselubung dengan simpulan senyum yang menghiasi ruang. Apa yang salah denganku, bukan ini seharusnya respon yang terjadi,pasti ada yang salah dengan hormonku hari ini. Bukan...bukan, tidak mungkin ini reflek nyata. Aku selalu mengendalikannya dalam batas yang mudah terjangkau, memanipulasi keadaan. Namun, endorfin kian terus meracuniku dalam kadar stagnan yang menyembuhkan situasi hambar diantara kita. 
Aku terus melawan neurotransmitter dari satu bagian otak ke bagian otak lainnya, serotinin tidak boleh menguasaiku untuk menghangatkan sikap dingin yang seharusnya terjadi. Tidak...tidak seharusnya aku terbawa dalam kenyamanan seseorang. 

Senin, 22 Juni 2015

Bey

Bey, pelangi memang indah.
Tapi dia datang hanya saat hujan mengakhiri tetesnya.

Bey,
Bila kegelapan kunjung datang menjamah seluruh titik cahaya, saat itu bayang-bayang misteri menghantuiku dengan banyak teriakan...bey.

Bey,
Kesalahan adalah rumah bagi manusia, tapi saat itu aku akan mengajak mu keluar untuk menjadi saksi semesta adalah sesungguhnya rumah untuk kita.

Bey,
Kita tetap memandang langit yang sama meskipun takdir meminta kita untuk melewati jalan dengan sendirinya.

Bey,
Mungkin persamaan adalah awal yang baik dari sebuah langkah, tetapi perbedaan adalah akhir yang sebenar-benarnya.

Bey,
Ketika bintang telah menghiasi langit dengan canda tawa gemerlapnya, yakinkan aku yang bersamamu melihatnya.

Bey,
Saat embun pagi terlalu asyik menyapamu dengan dinginnya, pesan-pesan singkatku akan tetap hangat hingga senjapun menjelangnya.

Bey,
Hari ini bulan jujur mengatakan segalanya dan coba tebak apa yang aku dapat..ternyata feelingku adalah sebuah kenyataan yang tertunda.

Bey,
Pilihan bukanlah akhir dari segalanya karena kamu selalu ada di depan pintu harapan yang aku renungkan.

Bey,
Aku tanpamu adalah sebuah cerita tanpa tinta

Bey, goodnight.

Minggu, 14 Juni 2015

Nada

Gelap tetap gelap.
Sekalipun terang adalah masa lalunya.
Keadaan tak berujung membawa sekelumit bahasa kita.
Mengganti-ganti langkah untuk menciptakan nada.
Bersenandung..
Dalam suatu kompleks nyata namun ada tanda tanya.
Aku hanyalah angin yang menghembuskan dingin dan kamu diam untuk menguntai cerita.
Distorsi analogi membahagiakan insan dengan caranya.
Hingga tenggelam..
Walaupun dia tau bagaimana cara untuk pulang.
Tak juga sampai melihat daratan.
Hanya dasar seolah-olah ombak menelan.
Cahaya rembulan ingin menetralkan keadaan.
Membawa hangat gemerlap bintang.
Namun angan hanya tetap sebuah angan. 
Lautan bukanlah terlalu luas, namun samudra yang memanjakannya.
Kemudian fantasi menyetujuinya.
Mengirim rekayasa dimensi.
Untuk terbelenggu dalam sebuah nada.
Nada yang dinamis.
Meracuni perlahan laksana cairan tanpa kesetimbangan.

Selasa, 02 Juni 2015

You Are Only Human

Seeing my self in you being only human seemed me profusely agreed like Yeah...we are. 
You dont take any simple just like the dream getting me alike an white aves in a blizzard. Complexity obsesses human alike routinity especially a speciality. Defining it will be enigmatic because me never clearly gets it out even the mortal was helping me out while I was a needy consuming aught. So many blings have been flashed on me since a harmony balanced vertical line and horizontal line. However, a special one blessed magic is breaking my core which means I couldnt be a high tower. Me, just a girl,a flake snow alike brittle glass, was bleeding.
To goal yours was like enfolding Mount Everest that s why you named "special". 
We are called human but you are special.. Could you be a difference? Despite u r only human, you are obviously a human.We just alike others so u cant be a variant. Please dont paralyze me getting a puzzle. This is a little baffling but touching evidently interfere.
Goddest, the one rescuer, my only helper, Im blind that I dont ever comprehend.  For me he is a human as always be a one. But I need to calm my self believing that there is special which means I dont the hell know what make him special like special covers speciality. But, he is mine I adore so much. The dream never abuses me. That last but not least a human, the only one, my moonshine, is always been science-human.

Jumat, 08 Mei 2015

Diam

Sunyi bukan sunyi. Sunyi adalah kamu saat sedang benar2 sendiri. Kalo begitu, kamu akan mengerti bahwa alam ini adalah bagian dari bukan sunyi. Kamu tidak pernah merasakan sepi. Sesungguhnya kamu selalu ditemani, tetapi kamu yang menolak untuk mengakui. Dan kemudian satu titik akan memberikan antara pilihan. Mengakui atau menyadari lalu indahnya semesta ini membuat apa yang kita rasakan menjadi ambigu. Aku merasa sangat senang, tetapi aku juga merasakan hal lainnya. Sungguh-sungguh hal lainnya. Sedih,kesal,marah,cinta,suka,benci dan kata sifat lainnya. Aku hanya tidak dapat mendefinisikan secara perasaan. Samar-samar aku merasakan semua itu adalah satu bagian karena saling berkaitan berhubungan dan bermakna. Orang-orang hanya sangat special,menarik,dan kemudian menarik sampai-sampai aku melihatnya dengan terus begitu menarik hingga menjauhkan.  Lalu, sunyi membawa cerita dengan apa adanya dalam fikiran dan merealisasikan nya dalam bentuk diam. Diam bukan diam. Mendefinisikannya adalah terlalu berperasaan. Bahkan mengukurnya adalah sebuah dunia. Lalu aku tiba melihat segalanya gelap namun bercahaya titik-titik dan terlihat indah. Indah seperti angkasa. bintang-bintang. Ya, seperti masa lalu. masa lalu yang akan memperbaiki apa yg ada didepan. Semakin tahu akan semakin memberi pilihan. Antara menerima dan menolak. Aku tidak akan mengabaikannya karena aku hanya memilih diam.

Rabu, 06 Mei 2015

Aloha

Tetaplah bersamaku.
Pandang lekat mata canggungku dan detik selanjutnya paradigma menghiasi antara cinta dan buta. Perasaanku menjadi lebih baik saat ku temukan "Aloha" adalah bagian dari variasi kapabilitas kita.
Dunia menjadi lebih absurd tak lagi nyata dengan segala kegugupan yang kamu sembunyikan dalam canda. Namun, benar sekarang Kamu adalah rindu yang tak kuasa ku peluk.  
Mungkin waktu cemburu kemudian kamu lelah menunggu. Transformasi selanjutnya "Aloha" seperti lazimnya canda mengatakan kebohongan, tetapi mengartikan kesaksian.
I miss you too.
Dengan polosnya kamu sengaja menyanyikan lagu sakral yang berjudul "When you love someone" kemudian Aku bangun dari realita dan bersaksi dengan berteriak sekeras-kerasnya " Aku  sayang  kamu " dalam batinku.
Semakin hari berlarut dalam duniamu, canggung tak bendung ku cegah. Seperti pada lazimnya canggung seolah-olah mendarah daging dan selalu mengutarakan apa yang magnet sejenis terjemahkan. Namun, "Aloha" selanjutnya berhasil melukis senyum dan mengabadikan waktu untuk mendefinisikan it always been you.

Aloha
"Jawab jujur ya"
"Aku ganteng nggak?"
"Gak"
"Ih bohong pulang-pulang mencret".

Minggu, 26 April 2015

Dini hari, aku masih terjaga. Ku berbaring ke samping menatap jendela yang sedang asyik bermain dengan tiupan angin malam.
Aku hanya melihat dunia dengan sedikit berbeda. Aku sangat menyukai suasana malam dibanding dengan terangnya siang. Rasa dinginnya malam ketika desahan angin menyapa kulitku dan cara bintang-bintang melengkapi kegelapan adalah suatu kearistikan yang damai. Aku merasakan semesta lebih berjiwa ketika matahari tenggelam dan lebih terbuka untuk mengutarakan cerita. 
I will say in my real life there is a thing that is so weird. I can't sleep but I'm okay. I enjoy this awkward moments. Just here layin on the bed and thinking why I must sleep. Then i was starting to sleep, physic math chemistry formula just came up screwing my mind. I was like what's up guys? why u stalking on me. I know u guys like me but im just tired with all ur formulas.  However, when I was sleeping I slept for very long time which is not normal coz my dream was so damn incridible. In the other hand, my dream forces me like "No way! u cant get out from this kind of world! you can do anything at me even u want to fly. I wake up like Oh thank God its morning. I life in obviously life. 

Minggu, 22 Maret 2015

Pelangi

Hidup adalah sebuah warna pelangi sehabis hujan. Semua warna hanya nampak indah. Namun, sering kali diragukan. Ada apa dengan warna-warni pelangi? Apa pelangi pada bola mata seseorang telah membutakan...atau nikmatnya pelangi dunia telah menyilaukan.
Lalu, kutemukan sebuah semesta dengan keluguannya sedang berusaha menyelaraskan. Menyempurnakan dengan apa adanya. Sungguh betapa Agungnya Tuhan.
Zaman sudah berubah. Tidak lagi semudah apa yang direncanakan,dibayangkan,dan ditelaah. Sesaat keadaan adalah sebuah ujian yang sangat sulit, tetapi sesaat pula keadaan itu sebaliknya.
Keburukan selalu menyelimuti hati setiap orang kecuali dia yang beruntung memanusiakan manusia.

Aku berdiri,menapak bumi ini dengan sungguh-sungguh ku teliti. Keseimbangan adalah suatu hal yang wajar dilupakan. Kebiasaan sudah menjadi rutinitas nyata yang telah membudakkan setiapnya yang melupakan. Menetap lama hingga membentuk suatu watak ceroboh yang sepele, tetapi menjerumuskan.
Celah adalah celah dan tetap sebuah celah yang membawa pada kebenaran sesungguhnya.

Sabtu, 21 Februari 2015

Bukan

Aku tau bukan kamu.
Bukan. Bukan kamu.
Dan tidak mungkin kamu.
Memang bukan kamu.
Bukan.
Bukan.
Bukan.
Bukan.
Bukan
Bukan
Bukan kamu.
Dari awal bukan kamu.
Dan tidak pernah kamu.




Jumat, 06 Februari 2015

Batas

Aku hanya angin malam
Dingin

Aku hanya sebuah pemahaman
Tanpa harus dilihat dengan mata telanjang

Aku hanya duduk
Tidak ingin berdiri

Aku hanya dimensi nol
Tapi  ingin meloncat tiga

Aku hanya menari
tidak mau mengerti aturan

Aku hanya berbisik
tidak ingin menggangu syahdunya suasana

Aku hanya sebuah klasik
bukan hal yg  kompleks.

Aku sebuah batas
Tapi ingin sekali dilebihkan

Kamis, 29 Januari 2015

Rasanya ingin menutup dunia. Memblokade setiap celah yg ada mengunci dan menjaga entah harus sampai kapan. Menghindari segala yang bernyawa, membawa dingin pada suasana kehangatan, menarik diri dari segala bentuk sosial dan hanya sendiri ditemani dengan hampa dan tenangnya kesunyian.
Mungkin ini yang dinamakan keselarasan. Terkadang hanya lebih baik ramai, terkadang hanya lebih baik pula dengan sepinya semesta. Terkadang hanya lebih baik teriknya matahari, terkadang lebih baik pula dinginnya malam..atau bahkan senja.
Dunia berdinamika dengan caranya sendiri. Meski ku coba berulang kali untuk mengerti hasilnya adalah terhalusinasi oleh keberadaaannya. Dunia terlalu indah untuk dijalani..hanya terlalu indah sampai akhirnya jalan lurus yang berjarak pendek mencapai jarak jauh.