Rabu, 06 Mei 2015

Aloha

Tetaplah bersamaku.
Pandang lekat mata canggungku dan detik selanjutnya paradigma menghiasi antara cinta dan buta. Perasaanku menjadi lebih baik saat ku temukan "Aloha" adalah bagian dari variasi kapabilitas kita.
Dunia menjadi lebih absurd tak lagi nyata dengan segala kegugupan yang kamu sembunyikan dalam canda. Namun, benar sekarang Kamu adalah rindu yang tak kuasa ku peluk.  
Mungkin waktu cemburu kemudian kamu lelah menunggu. Transformasi selanjutnya "Aloha" seperti lazimnya canda mengatakan kebohongan, tetapi mengartikan kesaksian.
I miss you too.
Dengan polosnya kamu sengaja menyanyikan lagu sakral yang berjudul "When you love someone" kemudian Aku bangun dari realita dan bersaksi dengan berteriak sekeras-kerasnya " Aku  sayang  kamu " dalam batinku.
Semakin hari berlarut dalam duniamu, canggung tak bendung ku cegah. Seperti pada lazimnya canggung seolah-olah mendarah daging dan selalu mengutarakan apa yang magnet sejenis terjemahkan. Namun, "Aloha" selanjutnya berhasil melukis senyum dan mengabadikan waktu untuk mendefinisikan it always been you.

Aloha
"Jawab jujur ya"
"Aku ganteng nggak?"
"Gak"
"Ih bohong pulang-pulang mencret".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar