Minggu, 14 Juni 2015

Nada

Gelap tetap gelap.
Sekalipun terang adalah masa lalunya.
Keadaan tak berujung membawa sekelumit bahasa kita.
Mengganti-ganti langkah untuk menciptakan nada.
Bersenandung..
Dalam suatu kompleks nyata namun ada tanda tanya.
Aku hanyalah angin yang menghembuskan dingin dan kamu diam untuk menguntai cerita.
Distorsi analogi membahagiakan insan dengan caranya.
Hingga tenggelam..
Walaupun dia tau bagaimana cara untuk pulang.
Tak juga sampai melihat daratan.
Hanya dasar seolah-olah ombak menelan.
Cahaya rembulan ingin menetralkan keadaan.
Membawa hangat gemerlap bintang.
Namun angan hanya tetap sebuah angan. 
Lautan bukanlah terlalu luas, namun samudra yang memanjakannya.
Kemudian fantasi menyetujuinya.
Mengirim rekayasa dimensi.
Untuk terbelenggu dalam sebuah nada.
Nada yang dinamis.
Meracuni perlahan laksana cairan tanpa kesetimbangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar